Bagaimana Cara Mengatasi Gejala Sembelit pada Orang Dewasa?

Anda mungkin pernah mengalami gejala sembelit, yaitu sebuah masalah yang umum terjadi pada sistem pencernaan (1). Gangguan ini biasanya ditandai dengan frekuensi Buang Air Besar <3x dalam 1 minggu, tekstur feses yang keras, mengejan secara berlebihan, dan perut terasa kembung. Namun jangan khawatir, Anda bisa mengetahui apa penyebab sembelit dan bagaimana cara mengatasinya melalui artikel ini.

Masuk ke dalam kategori

Waktu membaca

10 mins


Apa saja gejala sembelit yang sering terjadi?

Bila Anda ingin mengatasi sembelit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui apa saja gejalanya. Berikut ini adalah gejala sembelit yang umum terjadi:

Berkurangnya Frekuensi BAB

Bila Anda tidak kunjung juga buang air besar lebih dari 3 hari atau frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu, itu berarti Anda mengalami gejala sembelit. Sebab normalnya, frekuensi BAB seseorang adalah lebih dari 3 kali dalam seminggu.

Feses yang Keras

Umumnya, feses memiliki tekstur yang licin sehingga dapat mudah dikeluarkan melalui anus. Namun, jika Anda mengalami sembelit, tekstur feses yang keluar justru kasar dan keras, sehingga hal ini menyulitkan proses buang air besar.

Perut Terasa Kembung

Jika Anda mengalami sembelit, perut Anda akan terasa penuh. Hal ini disebabkan karena terjadinya penumpukan kotoran pada usus besar.

Perut Terasa Nyeri dan Tidak Nyaman

Gejala sembelit dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan memicu timbulnya nyeri di sekitar daerah perut.

Rasa Mengganjal pada Usus Besar

Tanda sembelit berikutnya adalah adanya rasa tidak tuntas setelah buang air besar, namun tidak bisa untuk dikeluarkan. Jika Anda mengalami gejala sembelit dalam waktu yang lama, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Jika gejala sembelit terjadi pada Anda dalam waktu yang lama, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hal tersebut dapat mungkin terjadi disebabkan gejala sembelit yang dipicu oleh masalah kesehatan lainnya.

Hal apa sajakah yang menyebabkan sembelit?

Kurangnya air di dalam usus besar dapat membuat tekstur feses Anda menjadi kering dan keras, sehingga hal ini menyebabkan Anda akan mengejan secara berlebihan serta mengalami kesulitan saat buang air besar (2). Berikut ini adalah beberapa penyebab umum timbulnya gejala sembelit:

Bagaimana Cara Mengatasi Sembelit?

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi sembelit:

Pertanyaan yang sering diajukan

Ketika Anda mulai berbicara tentang sembelit, maka pertanyaan yang sama seperti inilah yang akan sering muncul.

  • Meningkatnya hormon progesteron dan estrogen adalah salah satu penyebab wanita kesulitan saat buang air besar. Kadar hormon ini biasanya akan mengalami kenaikan selama siklus menstruasi atau pada masa kehamilan. Inilah alasan mengapa wanita lebih sering mengalami sembelit jika dibandingkan dengan pria(7).

  • Sembelit merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling umum dialami oleh manusia. Berikut ini adalah kelompok umur dan kondisi seseorang yang dapat berpotensi mengalami gejala sembelit:

    • Lansia atau orang dewasa
    • Wanita hamil 
    • Kondisi dehidrasi
    • Jarang mengkonsumsi makanan berserat
    • Jarang olahraga atau sedikit aktivitas fisik
    • Kondisi sedang menggunakan obat-obatan tertentu
    • Kondisi stres, depresi atau gangguan pola makan
  • Komplikasi sembelit dapat meliputi(11):

    • Pembengkakan pembuluh darah di anus Anda (wasir). Mengejan secara berlebihan saat buang air besar dapat menyebabkan pembengkakan di pembuluh darah di dalam dan di sekitar anus Anda.
    • Robek kulit di anus Anda (fisura anus). Kotoran besar atau keras dapat menyebabkan robekan kecil pada anus.
    • Kotoran yang tidak bisa dikeluarkan (impaksi tinja). Sembelit dapat menyebabkan akumulasi tinja yang mengeras yang tersangkut di usus Anda.
    • Usus yang menonjol dari anus (prolaps rektal). Mengejan secara berlebihan saat buang air besar dapat menyebabkan sejumlah kecil rektum meregang dan menonjol dari anus.
    • Mengubah gaya hidup. Pola hidup sehat (mengkonsumsi makanan berserat dan bernutrisi tinggi, serta rajin berolahraga) dapat mengatasi masalah sembelit dengan cepat. 
    • Mengkonsumsi obat pencahar seperti pencahar osmotik (macrogol) atau pencahar stimulan (senna dan bisacodyl)
    • Probiotik. Genera Bifidobacterium dan Lactobacillus telah terbukti meningkatkan frekuensi tinja pada orang dewasa dan anak-anak.
  • Ada banyak jenis obat pencahar dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda  untuk memperlancar BAB. 

    • Pencahar stimulan


    Obat pencahar stimulan yang mengandung bisacodyl (zat aktif dalam Dulcolax®) memiliki aksi ganda yaitu menginduksi transportasi air serta garam ke dalam usus dan merangsang aktivitas otot pada usus sehingga hal ini dapat memperlancar proses pembuangan kotoran atau BAB.

    • Pencahar pelunak kotoran


    Obat pencahar ini dapat melunakkan feses sehingga mempermudah dalam proses pembuangan kotoran atau BAB. Namun harus digunakan sesuai petunjuk atau anjuran dari dokter.

    • Pencahar suppositoria


    Dulcolax® merupakan obat pencahar stimulan dengan kerja cepat yang dimasukkan ke dalam rektal/anus. Obat ini mengandung bisacodyl atau gliserin yang memberikan stimulasi dan pelumasan sehingga merangsang otot-otot pada usus untuk membantu kelancaran saat proses BAB. Dulcolax® telah terbukti efektif dan teruji secara klinis.


    Dulcolax® adalah solusi bagi Anda yang membutuhkan penanganan secara cepat dan memiliki kesulitan dalam menelan obat.

    • Suplemen serat


    Suplemen serat dapat membuat feses menjadi lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan. Namun suplemen serat memiliki efek samping seperti perut kembung, sakit perut, dan mengganggu penyerapan dari beberapa obat. Untuk itu Anda dianjurkan agar mengikuti aturan pakai atau sesuai dengan petunjuk dokter. 

    • Pencahar osmotik


    Pencahar osmotik atau saline membantu feses agar bergerak melalui usus besar dengan mengurangi penyerapan cairan usus. Obat pencahar ini menghidrasi tinja sehingga membuatnya dapat lebih mudah untuk dikeluarkan. Efek samping yang ditimbulkan adalah meningkatnya jumlah buang air besar.

Rangkaian produk Dulcolax®

Dapatkan produk pencahar yang dipercaya untuk mengatasi susah BAB Anda, yaitu Dulcolax® tablet yang bekerja efektif dalam semalam, Dulcolactol yang bekerja nyaman, dan Dulcolax® suppositoria yang bekerja cepat. Setiap produk Dulcolax® siap untuk membantu sistem pencernaan agar Anda dapat beraktifitas kembali dengan nyaman.

Pelajari lebih lanjut mengenai gejala sembelit

Disini Anda menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan paling umum. Kami menawarkan panduan kepada Anda tentang cara menghilangkan sembelit dan cara menjaga intensitasnya.

    1. Udani JK, Bloom DW. Effects of Kivia powder on gut health in patients with occasional constipation: a randomized, double-blind, placebo-controlled study. Nutr J. 2013 Jun 8;12:78.
    2. Schiller LR. Review article: the therapy of constipation. Aliment Pharmacol Ther. 2001 Jun;15(6):749-63.
    3. Basilisco G, Coletta M. Chronic constipation: a critical review. Dig Liver Dis. 2013 Nov;45(11):886-93. 
    4. Bharucha AE, Lacy BE. Mechanisms, Evaluation, and Management of Chronic Constipation. Gastroenterology. 2020 Apr;158(5):1232-1249.e3. doi: 10.1053/j.gastro.2019.12.034. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2019.12.034
    5. Camilleri M, Ford AC, Mawe GM, Dinning PG, Rao SS, Chey WD, Simrén M, Lembo A, Young-Fadok TM, Chang L. Chronic constipation. Nat Rev Dis Primers. 2017 Dec 14;3:17095.  
    6. Talley NJ, Jones M, Nuyts G, Dubois D. Risk factors for chronic constipation based on a general practice sample. Am J Gastroenterol. 2003 May;98(5):1107-11. 
    7. Müller-Lissner SA, Kamm MA, Scarpignato C, Wald A. Myths and misconceptions about chronic constipation. Am J Gastroenterol. 2005 Jan;100(1):232-42.
    8. World Gastroenterology Organisation. Coping with common gastrointestinal symptoms in the community: a global perspective on heartburn, constipation, bloating, and abdominal pain/discomfort May 2013. J Clin Gastroenterol. 2014 Aug;48(7):567-78.
    9. U.S. Department of Health and Human Services National Institutes of Health (NIH) – National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Constipation. 2018
    10. https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/definition-facts
    11. John Hopkins Medicine. Health conditions and diseases – Constipation. 2021. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/constipation
    12. Mayo Clinic 2019 https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/symptoms-causes/syc-20354253