Dulcolactol®

  • Susah BAB
  • Bekerja nyaman
  • Sirup
  • Dewasa
  • Dewasa & Anak < 1 Tahun

Dulcolactol® adalah bentuk sediaan sirup yang bekerja nyaman untuk susah BAB. Dulcolactol dapat dicampur untuk dewasa, manula dan anak, serta memiliki dosis untuk bayi di bawah 1 tahun.

Dulcolactol mengandung Laktulosa yang bekerja melunakan kotoran sehingga mudah dikeluarkan dan BAB terasa nyaman[1].


Tidak Berbau

Bebas Gluten

Bebas Gula

Manfaat Dulcolactol®

Meredakan gejala sembelit

Melancarkan proses pembuangan kotoran atau BAB secara nyaman

Bekerja secara nyaman

Bekerja melunakan kotoran sehingga BAB terasa nyaman

Penanganan sementara untuk mengatasi sembelit dalam format sirup

Dulcolactol dapat diberikan bersama makanan dan juga dapat dicampur dengan jus buah, air, atau susu untuk memperbaiki rasa.

Bekerja selaras dengan tubuh Anda

Memperlancar BAB Anda dengan mengambil cairan dari sekitar rektum sehingga bekerja dengan nyaman.

Dosis dan penggunaan

Dulcolactol® menormalkan kembali fungsi fifiologis kolon, oleh karena itu efek ini terkadang memerlukan waktu sampai 48 jam sebelum terjadi defekasi yang normal. sebaiknya dimunum pada pagi hari.

Anak- anak 1-5 tahun

2 x 5ml perhari

Anak- anak 5-10 tahun

2 x 10ml perhari

Anak- anak <1 tahun

2 x 2,5ml perhari

Dewasa Keadaan Ringan

Dosis awal 15ml

Dosis penunjang 10ml

Dewasa Keadaan Sedang

Dosis awal 15 - 30ml

Dosis penunjang 10 - 15ml

Dewasa Keadaan Parah

Dosis awal 2 x 15ml per hari

Dosis penunjang 15 - 25ml

Wanita hamil

lakukan konsultasi  terlebih dahulu dengan dokter.

Dulcolactol dapat dicampurkan dengan sari buah, air, dan susu

Kandungan apa saja yang terdapat di dalam produk?

Laktulosa

Dulcolactol mengandung laktulosa sebagai zat aktif. Dulcolactol menormalkan kembali fungsi fifiologis kolon, oleh karena itu efek ini terkadang memerlukan waktu sampai 48 jam sebelum terjadi defekasi yang normal. Bekerja melunakan feses.

Bagaimana cara kerjanya?

Dulcolactol mengandung laktulosa sebagai zat aktif. Di kolon, laktulosa terhidrolisa menjadi asam-asam organik dengan berat molekul rendah. Asam-asam organik ini akan menaikan tekanan osmosa dan suasana asam sehingga feses menjadi lebih lunak.

Pertanyaan yang sering diajukan

Ketika Anda mulai berbicara tentang sembelit, maka pertanyaan yang sama seperti inilah yang akan sering muncul.

  • Dulcolax® merangsang otot yang bertanggung jawab atas pergerakan pada usus besar, serta meningkatkan kadar air dan membawa garam yang berguna untuk melunakan feses sehingga dapat memperlancar proses pembuangan kotoran atau BAB.

  • Dulcolactol® merupakan obat pencahar stimulan bagi orang dewasa dan anak-anak berusia <1 tahun yang memiliki aksi ganda untuk menghilangkan gejala sembelit dalam waktu sampai dengan 48 jam serta memperlancar BAB.

  • Dulcolactol® merupakanobat pencahar berbentuk sirup yang diformulasikan khusus untuk orang dewasa, lansia dan juga anak-anak berusia <1 tahun yang mengalami gejala sembelit. Bagi bayi 0-6bulan yang mengalami konstipasi tidak boleh menggunakan Dulcolactol® tanpa seizin dokter.

  • Selama ini tidak ada efek samping yang tidak diinginkan saat mengkonsumsi Dulcolactol® selama masa kehamilan. Tetapi data dari studi klinis yang memadai pada wanita hamil masih kurang. Kami menganjurkan agar dosis dan aturan pakai Anda harus atas seizin dokter.

  • Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau para ahli bila menggunakan Dulcolactol® dalam waktu yang lama. Sebab penggunaan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit serta kekurangan kalium dalam tubuh.

  • Dulcolactol® sebaiknya diminum saat pagi hari, karena obat ini efektif bekerja dalam waktu hingga 48 jam. Anda dapat mengkonsumsi Dulcolactol® bersamaan dengan susu, air, dan sari buah untuk memperbaiki rasa

  • Dulcolactol® memiliki efek samping seperti:

    Kembung, kram dan rasa tidak enak pada perut.

    Dosis berlebihan dapat menyebabkan diare.

    Pernah dilaporkan terjadi mual, muntah dan mulut kering.

    Jika dosis tinggi (biasanya hanya terkait dengan ensefalopati hepatik, HE) digunakan dalam jangka waktu panjang, pasien dapat mengalami ketidakseimbangan elektrolit karena diare

  • Laktulosa kontra indikasi untuk pasien dengan obstruksi intestinal, hipersenstif terhadap laktulosa dan pasien galaktosemia.

  • Ada banyak jenis obat pencahar dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda  untuk memperlancar BAB. 


    Pencahar stimulan
    Obat pencahar stimulan yang mengandung bisacodyl (zat aktif dalam Dulcolax®) memiliki aksi ganda yaitu menginduksi transportasi air serta garam ke dalam usus dan merangsang aktivitas otot pada usus sehingga hal ini dapat memperlancar proses pembuangan kotoran atau BAB. Dulcolax® Tablet telah terbukti efektif dan teruji secara klinis.


    Pencahar pelunak kotoran
    Obat pencahar ini dapat melunakkan feses sehingga mempermudah dalam proses pembuangan kotoran atau BAB. Namun harus digunakan sesuai petunjuk atau anjuran dari dokter. 


    Pencahar suppositoria
    Suppositoria merupakan obat pencahar stimulan dengan kerja cepat yang dimasukkan ke dalam rektum. Obat ini mungkin mengandung bisacodyl atau gliserin yang memberikan stimulasi dan pelumasan sehingga merangsang otot-otot pada usus untuk membantu kelancaran saat proses BAB. 


    Suplemen serat
    Suplemen serat dapat membuat feses menjadi lebih lembut sehingga mudah untuk dikeluarkan. Namun suplemen serat memiliki efek samping seperti perut kembung, sakit perut, dan mengganggu penyerapan dari beberapa obat. Untuk itu Anda dianjurkan agar mengikuti aturan pakai atau sesuai dengan petunjuk dokter. 


    Pencahar osmotik
    Pencahar osmotik atau saline membantu feses agar bergerak melalui usus besar dengan mengurangi penyerapan cairan usus. Obat pencahar ini menghidrasi tinja sehingga membuatnya dapat lebih mudah untuk dikeluarkan. Efek samping yang ditimbulkan adalah meningkatnya jumlah buang air besar. 

  • Dulcolactol® bisa Anda dapatkan di apotek, ataupun toko obat yang telah memiliki izin lainnya.

  • Dulcolactol® ataupun produk lain dari Dulcolax® tidak dapat membantu menurunkan berat badan. Obat ini hanya memiliki efek samping seperti diare, kram perut dan dehidrasi.

  • Obat pencahar dapat memberikan efek samping selama mengkonsumsinya dalam jangka pendek ataupun panjang. Namun sampai saat ini, tidak ada bukti risiko spesifik yang dapat mengganggu kesehatan usus. Berdasarkan pengalaman obat pencahar stimulan dianggap aman untuk penggunaan jangka panjang, namun harus mengikuti dosis petunjuk dan anjuran dari dokter. Sebab penggunaan obat yang terlalu lama dapat menimbulkan efek seperti diare, kram perut, dan kehilangan cairan tubuh. Penyalahgunaan obat pencahar secara kronis akan membuat kerusakan ginjal dan kelemahan otot tubuh.

  • Berdasarkan data yang tersedia belum ada orang yang menjadi kecanduan akibat obat pencahar [2][3]. Beberapa orang yang menderita gejala sembelit perlu menggunakan obat pencahar secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan ini tidak boleh disalah artikan sebagai kecanduan. Obat ini tidak dapat melewati darah otak sehingga tidak bisa mencapai otak dan menyebabkan kecanduan fisik [2][3]


    Kecanduan tidak memiliki dasar farmakologis karena sebagian besar obat pencahar tidak diserap, dan tidak ada yang melewati darah otak yang berarti obat tersebut tidak bisa mencapai otak dan menyebabkan kecanduan fisik.

Rangkaian Produk Dulcolax

Dapatkan produk pencahar yang dipercaya untuk mengatasi susah BAB Anda, yaitu Dulcolax® tablet yang bekerja efektif dalam semalam, Dulcolactol yang bekerja nyaman, dan Dulcolax® suppositoria yang bekerja cepat. Setiap produk Dulcolax® siap untuk membantu sistem pencernaan agar Anda dapat beraktifitas kembali dengan nyaman.


Informasi Lainnya

Gejala sembelit bisa menyebabkan stress dan mengganggu aktivitas Anda. Oleh karena itu, kami dapat membantu mengidentifikasi apa saja penyebab sembelit dan bagaimana cara mencegahnya.

    1. Sanofi Product Information Dulcolactol® . 2018.
    2. Bellini M, Gambaccini D, Usai-Satta P, De Bortoli N, Bertani L, Marchi S, Stasi C. Irritable bowel syndrome and chronic constipation: Fact and fiction. World J Gastroenterol. 2015 Oct 28;21(40):11362-70.
    3. Müller-Lissner SA, Kamm MA, Scarpignato C, Wald A. Myths and misconceptions about chronic constipation. Am J Gastroenterol. 2005 Jan;100(1):232-42.