Masing-masing orang memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda. Sebagian mungkin akan BAB setiap hari atau dua hari sekali. Namun, tidak jarang terdapat orang-orang yang mengalami kesulitan buang air besar hingga beberapa hari. Ternyata, kondisi tersebut menyebabkan tubuh rentan mengalami gangguan pencernaan yang jauh lebih serius. Simak ulasan berikut untuk mengetahui bahaya di balik susah BAB.
Kondisi susah buang air besar atau sembelit merupakan salah satu jenis masalah pencernaan yang sangat umum terjadi. Dikutip dari situs Medscape, diperkirakan terdapat 12% penduduk dunia yang pernah menderita kondisi ini.
Salah satu tanda susah BAB paling umum adalah ketika Anda lebih jarang buang air besar. Pada kondisi yang normal, seseorang akan buang air besar sebanyak 1-3 kali sehari. Ketika Anda mengalami masalah sembelit, Anda akan BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.[1]
Selain itu, Anda mungkin juga akan mengejan lebih keras untuk mengeluarkan feses. Proses buang air besar pun terkadang terasa tidak tuntas, sehingga Anda akan kembali ke kamar mandi beberapa saat kemudian.
Masalah ini umumnya dapat diatasi dengan menjalankan gaya hidup sehat. Namun, jika kondisi ini tidak kunjung membaik atau sering muncul kembali selama beberapa bulan, Anda mungkin menderita sembelit kronis. Tubuh Anda pun lebih rentan terhadap komplikasi atau bahaya dari susah BAB.
Apabila Anda merasakan ada sesuatu yang keluar atau menonjol dari anus setelah buang air besar, tapi Anda yakin seluruh kotoran dari perut sudah dikeluarkan, mungkin itu tanda prolaps rektum.
Prolaps artinya terdapat bagian tubuh Anda yang bergeser atau terjatuh dari posisi normalnya. Pada prolaps rektum, bagian paling ujung usus besar Anda keluar dari anus.[4]
Kondisi ini merupakan salah satu bahaya akibat susah BAB. Ketika Anda mengejan terlalu keras saat buang air besar, ada kemungkinan bagian rektum Anda terluka atau mengalami kerusakan saraf dan otot.
Saat Anda mengalami sembelit dan mengejan lebih kuat dari biasanya, hal tersebut dapat memicu pembengkakan pembuluh darah pada anus dan rektum. Pembuluh darah yang membengkak ini disebut dengan wasir. Kondisi ini sering kali menyebabkan rasa sakit, bahkan pendarahan saat Anda buang air besar.[3]
Selain wasir, bahaya susah BAB lain yang mungkin dapat terjadi adalah fisura ani atau luka pada jaringan anus. Luka ini umumnya berukuran kecil, tapi tidak menutup kemungkinan luka akan membesar dan melukai otot anus.[3]
Bahaya lain dari susah BAB adalah impaksi atau penyumbatan pada usus. Jika Anda jarang BAB, kotoran akan mulai menempel, menumpuk, mengeras, dan akhirnya menyumbat usus.[3]
Apabila usus tersumbat, Anda mungkin akan merasakan nyeri perut yang cukup parah. Bahkan hal ini juga menyebabkan Anda tidak nafsu makan, mual, dan muntah. Impaksi tergolong dalam kondisi medis yang serius dan membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin.[3]
Ikuti beberapa saran di bawah ini agar Anda terhindar dari bahaya susah BAB:
Anda dapat mencegah terjadinya komplikasi susah BAB dengan rajin minum air putih dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap hari. Tubuh yang kekurangan cairan rentan mengalami dehidrasi dan hal tersebut dapat memengaruhi kelancaran pencernaan Anda.[2]
Minum air yang cukup dapat membantu melunakkan tekstur kotoran di dalam tubuh, sehingga akan lebih mudah dikeluarkan. Anda juga bisa mendapatkan asupan cairan dari sayur dan buah dengan kandungan air yang tinggi, seperti semangka, melon, jeruk, selada, dan kembang kol.
Cara lain untuk mencegah efek samping atau bahaya dari susah BAB adalah mengonsumsi makanan yang kaya akan serat. Serat adalah zat yang sangat berperan dalam memperlancar sistem pencernaan tubuh karena dapat membantu melembutkan tekstur feses, sehingga Anda tidak akan mengalami kesulitan BAB.[2]
Anda bisa mendapatkan serat dari buah-buahan, sayuran, sereal, dan gandum utuh. Sebaiknya, sisipkan serat ke dalam menu harian Anda secara bertahap. Konsumsi serat yang terlalu banyak secara tiba-tiba justru dapat menyebabkan perut kembung akibat produksi gas berlebih.[2]
Selain dengan memperbaiki menu makanan dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, Anda dapat minum obat pencahar untuk mengatasi bahaya susah BAB. Pilihlah obat pencahar yang mengandung zat aktif bisacodyl.[5]
Bisacodyl adalah jenis obat laksatif yang dapat meningkatkan aktivitas atau pergerakan usus setelah diminum, sehingga kotoran dari dalam tubuh lebih mudah dikeluarkan. Umumnya, obat ini akan bereaksi setelah diminum dalam waktu 6-12 jam. Pastikan Anda memperhatikan dosis dan aturan pakai yang tertera pada kemasan obat.
Referensi :
TIPS
Selain menggunakan obat pencahar, diperlukan juga aktivitas untuk mengurangi stress. Lakukan hal-hal yang dapat mengurangi tingkat stress seperti berolahraga, meditasi, yoga, dan tentunya diimbangi dengan pola makan yang sehat serta istirahat yang cukup.4
Dulcolax Tablet