Sembelit adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling umum dan bisa dialami oleh siapa saja.[1] Lantas, apa yang jadi penyebab sembelit dan adakah cara mencegahnya menyerang di kemudian hari? Simak ulasan berikut untuk tahu jawabannya.
Ada banyak faktor penyebab dari sembelit; dari kebiasaan buruk sehari-hari hingga riwayat kondisi medis tertentu. Lantas, apa penyebab sembelit yang paling umum? Berikut beberapa di antaranya:
Bila Anda termasuk jarang makan makanan berserat seperti buah dan sayur, Anda lebih rentan mengalami sembelit. Ya! Pola makan rendah serat bisa jadi penyebab sembelit.[2]
Asupan serat berperan penting untuk membantu usus melumat dan mencerna makanan yang masuk. Serat juga membantu melunakkan feses agar nantinya lebih mudah dikeluarkan.
Kurang minum air menjadi salah satu penyebab sembelit karena membuat tubuh mengalami dehidrasi.[3]
Tubuh yang kekurangan cadangan air akan menyerap air dari sisa-sisa makanan yang Anda konsumsi. Hal ini membuat feses jadi lebih kering dan keras sehingga jadi lebih sulit dikeluarkan saat BAB.
Anda mungkin tidak pernah menduga bahwa malas gerak bisa jadi penyebab sembelit. Pada kenyataannya, malas gerak memang memengaruhi kelancaran kerja sistem pencernaan Anda.
Jika Anda jarang olahraga atau bahkan sekadar beraktivitas fisik, otot-otot saluran cerna akan melemah dan kerjanya pun melambat.[4] Hal inilah yang membuat Anda lebih mudah untuk mengalami sembelit.
Sedang fokus bekerja tapi perut tiba-tiba mulas? Sebagian orang mungkin akan langsung pergi ke toilet untuk “setoran”. Namun, yang lainnya mungkin rela atau bahkan terpaksa harus menahan buang air besar sampai pekerjaannya selesai.
Meski begitu, terbiasa menunda BAB bisa jadi penyebab Anda mengalami sembelit.[2] Ini karena feses yang seharusnya sudah siap dikeluarkan justru dibiarkan mengendap di dalam usus. Pada akhirnya, feses akan mengeras dan mengering sehingga sulit untuk dikeluarkan dari anus.
Penyebab sembelit lainnya adalah stres. Apa pun masalah yang Anda hadapi sampai membuat stres, imbasnya dapat dirasakan oleh sistem pencernaan Anda.
Sistem saraf di otak dan saluran pencernaan Anda sebetulnya terhubung satu sama lain.[5] Otak yang mendeteksi stres akan melepaskan lebih banyak hormon serotonin ke jaringan usus. Dalam kadar normal, serotonin seharusnya bekerja menyempitkan otot-otot halus untuk memperlancar gerakan feses di usus besar.
Namun ketika serotonin dilepas terlalu banyak, efeknya justru menyebabkan otot perut kejang atau kram. Bila kejang terjadi di seluruh bagian usus besar, akan terjadi diare. Sementara bila kejang hanya di satu area usus besar, pencernaan akan terganggu dan sembelit pun tak dapat dielakkan.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease mengungkapkan, ada beragam kondisi medis dan penyakit yang dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami sembelit.
Beberapa di antaranya adalah diabetes, kehamilan, masalah pada kelenjar tiroid, dan gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS).[6]
Berbagai kondisi kesehatan tersebut dapat memengaruhi fungsi tubuh untuk memproses makanan menjadi feses dan memperlambat kerja usus memindahkan feses ke anus.
Jika Anda sudah mengetahui apa penyebab sembelit, kini saatnya memahami bagaimana cara mencegahnya.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan[7]:
Bila sudah terlanjur sembelit, Anda bisa minum obat pencahar yang mengandung bisacodyl. Bisacodyl efektif merangsang gerakan usus besar untuk mempermudah pengeluaran feses saat buang air besar.[8]
Referensi :
TIPS
Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi cairan yang cukup saat bepergian, minimal 2 liter sehari dan perbanyak konsumsi makanan berserat saat bepergian agar aktivitas tidak terganggu oleh sembelit.4
Dulcolax Tablet